"MATA KERANJANG HASAN AL-BASHRI"
قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إنّ الله خبير بما يصنعون
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".(Qs. An-Nur :30)
Di kisahkan Imam Abu Nasr As-samarkhondy,beliau berkata bahwa Hasan Al-Bashri pada masa remajanya adalah seorang pemuda mata keranjang.
Suatu saat, ketika dia sedang berjalan-jalan di kota bashrah dia melihat seorang wanita yang cuantik sekali,Hasan Al-Bashri terus mengikutinya.
Wanita itu berkata: “Tidakkah engkau malu terus mengikutiku?
“Malu kepada siapa?” Tanya Al-bashri.
“Malu kepada Dzat yang mengetahui jahatnya matamu dan rahasia hatimu,” jawab wanita itu.
Hati Al-bashri bergetar takut,tetapi dia tidak bersabar dan tak mampu menguasai diri, Dan dia tetap membuntuti wanita itu sampai rumahnya.
Wanita itu bertanya lagi: “Mengapa engkau membuntutiku sampai di rumah? Apa tujuan anda?
Al-Bashri menjawab: “Aku terfitnah oleh keindahan matamu yang berkilau”.
“Kalau begitu duduklah sebentar,” wanita itu memohon.
Jantung Al-Bashri berdegub kencang,Dia mengira wanita itu pun telah menaruh hati kepadanya.
Tiba-tiba datang seorang pembantu wanita membawa sebuah nampan yang ditutupi,Pembantu itu berkata kepada Al-Bashri:
“Tuanku berkata, bahwa dia tidak senang memiliki mata yang dapat memfitnah seseorang, maka dia menyerahkan matanya kepadamu.”
Tubuh Al-Bashri bergeter mendengar perkataan pembantu itu.Dia langsung bertaubat dan pulang dengan menangis.
Keesokan harinya, Al-Bshri datang kerumah perempuan itu lagi untuk meminta maaf dan meminta halal atas perbuatannya kemarin. Sampai disana, ternyata orang-orang telah sibuk melayat jenazah wanita itu. Al-Bashri pulang dengan penuh penyesalan. Dia terus menangis tiga hari tiga malam.
Pada malam selanjutnya Al-Bashri bermimpi, seakan wanita itu di surge. Al-Bashri berkata: “Aku mohon engkau dapat memaafkan dan menhalalkan perbuatanku!”
Wanita itu menjawab: “Aku telah memaafkan dan menghalalkan perbuatanmu, karena engkau, aku telah mendapat kebaikan yang banyak dari ALLOH.”
“Berikanlah aku sebuah nasehat.”
Wanita itu berkata: “Jika engkau sendirian, berdzikirlah kepada ALLOH, Pada waktu pagi dan sore, ber-istighfar dan mohonlah taubat kepada ALLOH.”
Al-Bashri menerima dan melaksanakan nasehat wanita itu. Akhirnya, dia masyhur dan dikenal sebagai seorang yang zuhud dan taat kepada ALLOH S.w.t.”
قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إنّ الله خبير بما يصنعون
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".(Qs. An-Nur :30)
Di kisahkan Imam Abu Nasr As-samarkhondy,beliau berkata bahwa Hasan Al-Bashri pada masa remajanya adalah seorang pemuda mata keranjang.
Suatu saat, ketika dia sedang berjalan-jalan di kota bashrah dia melihat seorang wanita yang cuantik sekali,Hasan Al-Bashri terus mengikutinya.
Wanita itu berkata: “Tidakkah engkau malu terus mengikutiku?
“Malu kepada siapa?” Tanya Al-bashri.
“Malu kepada Dzat yang mengetahui jahatnya matamu dan rahasia hatimu,” jawab wanita itu.
Hati Al-bashri bergetar takut,tetapi dia tidak bersabar dan tak mampu menguasai diri, Dan dia tetap membuntuti wanita itu sampai rumahnya.
Wanita itu bertanya lagi: “Mengapa engkau membuntutiku sampai di rumah? Apa tujuan anda?
Al-Bashri menjawab: “Aku terfitnah oleh keindahan matamu yang berkilau”.
“Kalau begitu duduklah sebentar,” wanita itu memohon.
Jantung Al-Bashri berdegub kencang,Dia mengira wanita itu pun telah menaruh hati kepadanya.
Tiba-tiba datang seorang pembantu wanita membawa sebuah nampan yang ditutupi,Pembantu itu berkata kepada Al-Bashri:
“Tuanku berkata, bahwa dia tidak senang memiliki mata yang dapat memfitnah seseorang, maka dia menyerahkan matanya kepadamu.”
Tubuh Al-Bashri bergeter mendengar perkataan pembantu itu.Dia langsung bertaubat dan pulang dengan menangis.
Keesokan harinya, Al-Bshri datang kerumah perempuan itu lagi untuk meminta maaf dan meminta halal atas perbuatannya kemarin. Sampai disana, ternyata orang-orang telah sibuk melayat jenazah wanita itu. Al-Bashri pulang dengan penuh penyesalan. Dia terus menangis tiga hari tiga malam.
Pada malam selanjutnya Al-Bashri bermimpi, seakan wanita itu di surge. Al-Bashri berkata: “Aku mohon engkau dapat memaafkan dan menhalalkan perbuatanku!”
Wanita itu menjawab: “Aku telah memaafkan dan menghalalkan perbuatanmu, karena engkau, aku telah mendapat kebaikan yang banyak dari ALLOH.”
“Berikanlah aku sebuah nasehat.”
Wanita itu berkata: “Jika engkau sendirian, berdzikirlah kepada ALLOH, Pada waktu pagi dan sore, ber-istighfar dan mohonlah taubat kepada ALLOH.”
Al-Bashri menerima dan melaksanakan nasehat wanita itu. Akhirnya, dia masyhur dan dikenal sebagai seorang yang zuhud dan taat kepada ALLOH S.w.t.”